Selasa, 10 Juni 2008

At The First Sight...

Jujur, pertama kali mendengar nama DEBU, aku mengerenyitkan dahi. Heh, siapa lagi tuh? Dari mana? Jenis musiknya apa? Udah ilfil duluan deh. (Tentang ini aku pernah cerita pada brother Ibrahim, tau deh dia inget apa gak...) Begitu mendapatkan selembar fotokopian (catet!) mengenai apa dan siapa DEBU, aku tambah miris... Aaaarrgghhh... Sufisme *gubraks* Oh no, aku gak mungkin bisa menerimanya (pendengaranku, maksudnya). Lagu2 aneh dan syair2 yang ajaib....

Pertama kali melihat penampilan mereka di televisi danmenyanyikan lagu "Cinta Saja", aku tambah masygul. Ya Allah, syairnya bener2 bikin aku pusing! Gak ngertiiiii.... Tetapi di tengah kepanikan itu, aku menatap satu persatu wajah personilnya. Heh? Bule dan negro? Gak salah? Berbahasa Indonesia? Yang bener ajeh? Tapi itu nyata, sodara2!

Penasaran? Jelas! Aku segera hunting kasetnya. Dapat! Setelah rebutan dengan beberapa pengunjung yang juga sedang mencari.. Hehehe.. Siapa cepat dia akan dapat, toch? Aku memutar kaset "Mabuk Cinta" berkali-kali dengan harapan dapat menyelami makna syair2 khas Syeikh Fattaah itu. Bukan lagu yang aku dengarkan, tapi membaca syair2nya berulang kali.
Untuk beberapa kali sih, nihil. Putus asa rasanya.

CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu.

CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
Jadi segala sesuatu,
Yang kumelihat di situ.

CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu.

Kayak sinar matahari,
Atas permukaan hati,
Cinta itu meliputi,
Hatiku sama sekali.

CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu.

Dalam hati tetap malam,
Kacau-balau tanpa salam,
Hati muram suram guram,
Gelap buta penuh waham.

Terbit sinar surya terang,
Maka tudung waham hilang,
Tidak terlihat sekarang,
Selain cahaya merelang.

CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu.


Aku mencoba searching di internet. Saat itu, hatiku berkata, "Rasanya aku mulai jatuh cinta...."

Tidak ada komentar: