Kamis, 12 Juni 2008

Menanggapi Musik DEBU

Bagiku, kedalaman makna syair2 DEBU tak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun. Bagiku sekarang, syair2 itu merupakan dzikir yang indah sehingga tanpa sadar hati ini selalu mengingatNya dalam suka maupun duka, dalam sempit maupun lapang.

Mengenai musik2nya yang beraneka: syahdu, riang, tenang, dan semangat membuatku selalu memilih2 sesuai suasana hati. Kalau lagi futur, biasanya yang syahdu dan menggugah keimananku yang kudengarkan. Misal? "Cinta Saja" sudah cukup mewakili. Kalau sedang kumat malasnya? "Laa illahe illallahu" bisa menjadi pilihan berikut. Atau "Hentakkanlah Kaki" yang benar2 menyemangati. (Jadi ingat nasyid2nya Ar Ruhul Jadid ^_^ ) Kalau sedang ingin berdendang sendirian, "Palace Troubadour" adalah favoritku....

Apapun lagunya, kapanpun waktunya, DEBU menjadi pilihan yang tepat... Aku semakin cinta...

Tidak ada komentar: